Selasa, 08 Maret 2016

Kenapa Umat Islam Shalat Gerhana...?


Apa itu Gerhana Matahari?
Menurut Wikipedia gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Ketika gerhana Matahari sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut dianjurkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).
Jenis gerhana matahari
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu:
·         Gerhana total, terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
·         Gerhana sebagian, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
·         Gerhana cincin, terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
·         Gerhana hibrida, bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
Mengamati gerhana matahari langsung

Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) dapat membahayakan, karena mengakibatkan kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan darifotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Penggunaan kaca mata untuk menyaksikan gerhana tidak aman karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik, sehingga pengamatan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin.

Kapan Terjadi Gerhana Matahari
Menurut perhitungan astronomi saros: Gerhana Matahari Total (GMT) yang pernah terjadi dan yang akan terjadi dimasa yang akan datang di Indonesia dari tahun 1983-2096 adalah sebagai berikut:
- 11 Juni 1983, Jawa-Sulawesi-Irian Jaya
- 23 November 1984, Irian Jaya
- 18 Maret 1988, Sumatera-Kalimantan
- 24 Oktober 1995, Halmahera
- 9 Maret 2016, Sumatera-Kalimantan-Sulawesi-Halmahera
- 20 April 2023, Irian Jaya
- 20 April 2042, Sumatera-Kalimantan
- 25 November 2049, Sumatera-Kalimantan-Sulawesi-Halmahera
- 12 September 2053, Sumatera
- 3 September 2081, Jawa
- 24 Agustus 2082, Sumatera-Kalimantan-Halmahera
- 22 Mei 2096, Sumatera-Kalimantan

Kenapa Kita Melaksanakan Shalat Gerhana
Dulu jaman rasul, orang mengira gerhana ada hubungannya dengan kematian seseorang. Rasul membantah mitos tersebut dan mengajak orang-orang untuk shalat gerhana. Dan saat itu rasul bicara gerhana adalah salah satu tanda Allah maha kuasa. Manfaatnya tentu dengan mengingat kebesaran dan maha kuasanya Allah berarti kita pengetahuan kita ttg Allah makin bertambah. Ternyata Allah sanggup memutar bumi, matahari dan bulan di angkasa yang isinya berjuta bintang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar