Kamis, 03 Maret 2016

Pemenang Education UK Alumni Awards 2016


British Council Indonesia sebagai organisasi yang bergerak dalam hubungan kebudayaan dan pendidikan menggelar Education UK Alumni Awards 2016 guna mengapresiasi kesuksesan pelajar Indonesia yang pernah menempuh studi di kampus-kampus Inggris. Dengan penyaringan ketat, diperoleh delapan finalis yang dinilai pantas untuk memperebutkan tiga kategori sesuai bidangnya masing-masing, yaitu pencapaian profesional, kewirausahaan, dan dampak sosial dengan mengalahkan lima finalis lainnya. Mereka adalah:

1. Betty Purwandari, Direktur Teknologi Informasi Universitas Indonesia

Betty Purwandari menjadi alumni terbaik di kategori pencapaian profesional. Setelah menyelesaikan program doktoralnya di bidang Ilmu Komputer di Universitas Southampton, Betty pulang ke Tanah Air untuk kembali bekerja di Universitas Indonesia.

Betty dipandang sebagai alumni terbaik setelah membantu merombak dan memajukan layanan teknologi informasi di UI, yang kemudian berdampak besar terhadap cara kerja universitas untuk memberikan layanan akademis, riset, dan hubungan masyarakat di skala nasional.

"Saya banyak belajar dari segi riset bagaimana meneliti world wide web dan bagaimana web itu bisa memberi dampak baik bagi kemanusiaan," kata Betty saat menerima penghargaan di Jakarta, Kamis, (3/3/2016) malam.

Betty juga ingin memberi inspirasi bahwa berkarier di bidang teknologi informasi itu bukan hal yang tidak mungkin bagi perempuan muda Indonesia

2. Theresia Alit Widyasari, wirausahawati muda pendiri tiga merek usaha clothing


Theresia Alit Widyasari menjadi alumni terbaik di kategori kewirausahaan karena berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi generasi muda dengan mendesain, memproduksi, dan memasarkan produk busana lewat tiga merek baju yang dia ciptakan.

Lulusan Universitas Westminster jurusan manajemen bisnis fashion itu mengaku hidup dan belajar di luar negeri telah membantu memperluas wawasan dan mempertajam keahlian wirausahanya.

Walaupun banyak yang meragukan masa depan bisnis di bidang yang dia geluti, Theresia tetap yakin. Terbukti tiga merek, yakni Bloop, Endorse, dan Urbie eksis hingga sekarang.

"Saya belajar di dunia sekarang ini menjadi bagus saja tidak cukup. Kamu harus menjadi yang luar biasa, harus kreatif," kata Theresia dalam pidato yang dibacakan rekannya karena berhalangan hadir.

3. Ahmad Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara.

 Ahmad Fuadi yang mengejar impiannya untuk bisa belajar di Inggris. Ia dipandang mempunyai dampak sosial yang besar lewat novel yang dia, yaitu Negeri 5 Menara, yang juga sudah dibuat filmnya.

Ahmad Fuadi yakin buku adalah suatu alat yang bisa digunakan untuk membuat perubahan sosial. Bersama dengan para pembaca novelnya, dia mendirikan Komunitas Menara, suatu komunitas nirlaba yang memberikan akses pendidikan dan buku-buku kepada masyarakat kurang mampu.

Penghargaan ini adalah bukti nyata dari kekuatan guru memotivasi murid, kata Ahmad yang teringat akan masa kecilnya di pesantren.

"Guru saya bilang, kalian belajarlah ke mana saja, pergilah ke mana saja, jangan batasi diri kita. Motivasi guru itu luar biasa bagi kita," kata lulusan Royal Halloway, Universitas London itu.

Di Inggris, Ahmad Fuadi belajar tentang film dokumenter yang banyak memberikan ilmu dalam bertutur cerita lewat berbagai media, yang berdampak terhadap kesuksesan novelnya yang sudah dicetak lebih dari 400.000 kopi itu.

Penghargaan

Education UK Alumni Award 2016 adalah salah satu kegiatan yang digelar dalam rangka Bulan Pendidikan Inggris sebagai salah satu upaya mempererat kemitraan Indonesia dan Inggris dalam sektor pendidikan tinggi.

Ajang penghargaan tersebut juga diadakan di sembilan negara lain, seperti Brasil, Tiongkok, Hong Kong, India, Nigeria, Pakistan, Arab Saudi, Turki, dan Amerika Serikat dengan menyeleksi lebih dari 800 alumni yang menjadi nominasi.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan, penting membuka akses pendidikan tinggi dari luar negeri untuk para siswa Indonesia.

"Kami siap mendukung teman-teman dari Indonesia supaya mereka bisa menikmati kesempatan untuk belajar di Inggris," kata Dubes Moazzam Malik dalam bahasa Indonesia yang fasih.

Bagaimana dengan Kita...?  Anda...?
Kegiatan seperti merupakan moment untuk memacu kita untuk melakukan yang terbaik, sehingga dapat memperoleh kesuksesan yang luar biasa seperti mereka. Untuk memperoleh itu semua butuh kesungguhan dan kerja keras.

Lakukanlah yang apa yang seharusnya dan bisa Anda lakukan dengan maksimal, maka pasti Anda akan mendapatkan melebihi apa yang Anda inginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar