Selasa, 19 April 2016

Pengorbanan Sahabat


Aku dan Siska, sudah lama bersahabat hari-hari kami lalui bersama suka duka kami sudah menjadi satu.Kami bersekolah di SMA yang sama disinilah kami mengawali ini semua bersama
Hingga suatu pagi aku dan Siska mendengar adanya anak baru yang masuk di sekolah kami.Dan ternyata dia satu kelas denganku.Awalku tahu dia yang bernama Vita,kami menjadi dekat dengannya
Dan semenjak kami mengenalnya kami mulai melalui hari-hari kami bertiga.Hingga sampai aku menyadari bahwa kami tidaklah bertiga,aku disini sendiri sahabatku yang dulu aku kenal,sekarang ia  sudah melupakan aku dan semua ini sudah terlalu jauh.
Dan sekarang aku bertekad untuk ngomong semua ini sama Vita
“Eh Vita, maksud kamu apa ngelakuin ini semua??!! Kamu tega ngancurin persahabatan kami ini???” Bentakku pada Vita“Maksud kamu apa sih Mel, ku gak ngerti kenapa kamu tiba-tiba ngomong kek gitu ?” jawab Vita. “Apa? Kamu gak ngerti! Gak usah sok polos lah kamu kalau jadi orang! Semua ini salah kamu tahu! Coba aja dulu kamu tuh gak pernah masuk ke sekolah ini pasti gak akan kek gini kejadiannnya!” bentakku lagi. Belum sempat di jawab oleh Vita, tiba-tiba Riko dan Siska datang,”Eh ada apa ni kok rIbut-ribut?” Tanya Riko. “Hem… gak papa kok ini, tadi si melati cuman salah paham kok” jawab Vita “Tadi aku dengar kalok si Melati ada bentak kamu emang ada apa? Kamu mel, kenapa kamu bentak dia?”Tanya Siska padaku.”Siska, apa kamu enggak sadar persahabatan yang selama kita jalani hancur semenjak datang dia di sekolah kita ini hah! Apa kamu enggak sadar semua itu? Kalok jadi orang tu jangan egois lah Sis” jawabku. “ Aku enggak egois Mel, aku tahu kamu itu sahabat lamaku tapi dia itu lebih perlu aku, dia juga masih anak baru disini dia juga belum terbiasa disini jadi terimalah tanda persahabatan  dari dia Mel” jawab Siska. “Sudah-sudah sekarang terserah kamu aja!” jawabku seraya aku pergi meninggalkan mereka.”Lho! Mel kamu mau kemana?” teriak Riko “Aku mau pulang biaraku enggak jadi pembatas bagi mereka berdua!” jawabku kesal dan langsung pergi jauh dari mereka.
Disepanjang jalanku, aku masih kerasa kesal tehadap Vita andai saja dia iu enggak pernah hadir di dunia ini pasti semua ini enggak bakalan terjadi fikirku kesal dalam hati. Dan tiba-tiba aku tersentak dengan adanya mobil yang ada di hadpanku,dan semua yang terjadi dihadapanku sudah tak bisa lagi terelak.Semua terjadi begitu saja aku terbaring di tengah jalan dan tiba-tiba semua pandanganku kini menjadi gelap, dan aku sudah tak sadarkan diri.
Lima jam kemudian, aku terbangun dari pembaringanku tapi ada yang aneh kurasakan aku merasa semua yang ada disekitarku kini menjadi gelap. Tiba-tiba dokter datang, “Kepada saudari melati?” Tanya dokter Frans.  “Ya, ada apa ya?” jawabku bingung.”Jadi gini,kondisi anda akan segera membaik karna luka yang anda alami tidak terlalu parah akan tetapi, ada sedikit masalah terhadap mata anda yang mengakibatkan kebutaan.”.jelas dokter Frans.Aku terhenyak dalam perkataan dokter Frans barusan aku pun hanya bisa pasrah dengan   keadaanku yang sekarang jadi buta.
Tak lama setelah itu,Siska dan Riko masuk.”Kamu yang sabar ya mel” kata siska.”Iya kamu tenang aja kami masih ada di sekitar kamu kok, jadi kalau kamu butuh apa-apa bilang aja sama kami pasti kami bakalan bantu kamu” tambah Riko.Tiba-tiba terdengar deringan telpon “Kring.. kring…kring..” yang langsung disusul oleh jawaban dari siska”Ya, dengan siapa ya?” Tanya Siska pada orang yang di seberang sana “Saya dengan dokter Vito,disini saya menangani saudari yang bernama Vita.apa benar ini kepada kerabat dekatnya saudari tersebut?” Tanya dokter Vito.”ya, saya memang kerabat dekat dengan Vita,ada apa ya dengan keadaan Vita dok? Tanya Siska yang mulai panik.”Sekarang Vita di rawat di RSU ruangan ICU” Jelas dokter Vito pada Siska.”Oh ya dok, saya segera ke sana!”jawab Siska.
“Ada apa Sis, kenapa dengan Vita?” Tanya Riko penasaran.”Gawat! Vita masuk rumah sakit katanya dia di rawat di ruangan ICU di RSU ini juga” jawab Siska. “Siska,aku ikut ya aku mau minta maaf sama dia Sis” pintaku “Kamu yakin Mel? Kamu gak istirahat aja dulu” Tanya Siska.”Iya aku yakin ko,lagian aku masih bisa bangun dari tempat tidur kan?”yakin ku padanya.”Hem,…… yaudah kalau memang kamu maksa.yaudah tapi jalannya Hati-hati ya biar aku sama Riko yang ngerangkul kamu” jawb Siska. “Sip bos!” jawabku
Saat kami tiba di depan ruangan ICU, kami berjumpa dengan dokter Vito dan dia langsung menjelaskan”Jadi gini, setelah diperiksa ternyata saudari Vita telah lama mengidap penyakit kanker otak dan sekarang kanker tersebut telah sampai stadium akhir dan di perkirakan waktu dia untuk hidup hanya tinggal menghitung waktu saja.tidak ada lagi kemungkinan untuk dia sembuh” jelas dokter Vito. “Dok,apa gak ada cara lain untuk nyembuhin dia dok?!! Kasih dia waktu dok untuk ngerasai hidupnya lagi dok”Pintaku. “Maaf Cuma ini yang bisa kami berikan.
Sekarang, hanya boleh 2 orang untuk masuk ke dalam jumpai Vita” jawab dokter Vito.”Terima kasih ya dok, atas penjelasannya.”Saat itu aku dan Siska yang masuk ke dalam sedangkan Riko menunggu di ruang tunggu.
“Lho, Mel mata kamu kenapa?”Tanya Vita.”Mataku sekarang buta, dan aku kesini buat minta maaf sama kamu karna aku udah berprisangka buruk sama kamu,aku khilaf sekarang aku tahu kalau kamu tu gak ada niat buat ngancuri persahabatan aku sama Siska.Sory ya Vita du udah banyak salah sama kamu”sesalku.”Ya, sebelum kamu minta maaf sebenarnya aku juga udah maafin kamu tenang aja ya.Oh ya aku tahu umurku udah engggak lama lagi jadi, aku mau nantinya mataku ini jadi milik kamu Mel,hem,.. kamu bisa kan jaga mata ini dengan baik demi aku?”Tanya Vita kepadaku.”Hem,… iya demi kamu aku bakalan jaga mata itu nantinya”.Tak lama setelah percakapan singkat itu, aku mendengar suara isakan tangis Siska aku enggak tahu apa arti semua itu sampai akhirnya Siska bialng sama aku “Mel, Vita udah pergi…..” langsung pada saat itu tak terasa air mata ini sudah membasahi pipiku mengapa ia terlalu cepat pergi.

Setelah itu mata Vita pun diambil untuk di donorkan kepadaku.Dan sekarang aku sudah bisa melihat lagi seperti semula meski yang kulihat kini tak ada sosok Vita yang sudah mengorbankan matanya demi aku trima kasih Vita mata ini akan ku jaga slalu janjiku dalam benakku.

Karya: Nurul Taqiya (Santriwati Kelas II SMP Ma'had Muhammad Saman Desa Telaga Sari Kec. Sunggal Deli Serdang Sumatera Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar